Halaman

Sabtu, 07 Januari 2012

Cacar Air

     Hampir tidak ada anak kecil yang tidak pernah terkena cacar air. Ungkapan ini muncul untuk menggambarkan bahwa cacar air sebagian besar diderita oleh anak kecil. Bila penyakit ini diderita pada masa kanak-kanak , mungkin tidak akan begitu merepotkan. Namun bila yang terkena masih bayi, maka ia tidak dapat tenang karena merasakan gatal yang hebat.
        Cacar air biasanya menyerang sebelum anak berusia sekitar 10 tahun. Usia 1 – 4 tahun adalah usia di mana anak-anak dapat terkena cacar air dengan mudah. Bayi yang baru dilahirkan mendapatkan kekebalan dari ibunya sehingga jarang dijumpai kasus bayi yang baru lahir atau berusia beberapa bulan mengalami cacar air.


Gejala
          Gejala umum cacar air ialah suhu tubuh meningkat, muncul vesikel (benjolan berisi air) disertai dengan rasa gatal yang hebat. Bila cacar air menyerang anak kecil, gejala yang ditimbulkan tidak akan separah bila menyerang orang dewasa.
           Suhu tubuh seorang anak yang terkena cacar air sekitar 37 - 38⁰C dan akan berlangsung selama 3 – 4 hari. Namun semakin dewasa seseorang , ketika terkena cacar air, semakin tinggi kenaikan suhu tubuhnya, juga semakin banyak benjolan yang muncul. Selain itu bekasnya pun relatif lebih sulit dihilangkan.
Masa inkubasi virus ini adalah selama 11 – 12 hari. Secara garis besar, gejala yang ditimbulkan dapat dibagi menjadi dua tahap.
1         Fase Prodromal
          Merupakan tahap awal gejala cacar air. Muncul 24 jam sebelum timbulnya gejala kelainan pada kulit dan kenaikan suhu tubuh. Penderita merasa lemah, malas, dan kehilangan nafsu makan.
Ada kalanya pada tubuh muncul bintik-bintik merah kecil seperti biang keringat.
2         Fase Erups
          Merupakan tahap lanjutan gejala cacar air. Dimulai dengan timbulnya bintik kecil berwarna merah yang berubah menjadi benjolan berisi cairan jernih dengan dasar kemerahan. Setelah beberapa hari, cairan vesikel ini berubah menjadi keruh.
       Dalam 3 – 4 hari, vesikel melebar ke seluruh tubuh. Mula-mula dari dada lalu ke muka, bahu dan anggota gerak lainnya (misalnya tangan). Pada tahap ini, tubuh terasa gatal. Bila benjolan ini telah mongering, maka rasa gatal akan hilang. Benjolan yang telah mongering akan terkelupas dengan sendirinya selama kurang lebih tiga minggu.

Penyebab dan Penularan
         Penyakit menular ini disebabkan oleh virus varicella atau disebut juga virus varicella zooster (virus V – Z) karena virus ini dapat pula menyebabkan Herpes Zooster. Virus varicella dapat ditemukan dalam cairan vesikel, darah penderita, dan cairan selaput lender.
Virus ini dapat ditularkan kepada orang lain dengan perantara udara. Misalnya bila penderita batuk atau bersin, virus varicella berhamburan di udara lalu orang yang menghirupnya kemungkinan dapat tertular. Selain itu, penularan juga dapat melalui luka yang terbuka dari benjolan karena air di dalam benjolan itu terdapat virus.
           Daya tular virus ini sangat kuat. Bila seorang anak terkena cacar air, 90 % kemungkinan orang-orang di sekitar dia, misalnya anggota keluarga yang tinggal serumah akan tertular. Penderita dapat menularkan penyakit ini 24 jam sebelum timbul kelainan di kulit sampai 6 – 7 hari kemudian.
Pengobatan
         Untuk cacar air biasa, tanpa menggunakan obat-obat tertentu pun akan sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi bila cacar ini diderita oleh anak kecil, terutama bayi, maka mereka akan merasakan suatu penderitaan. Untuk itu tidak ada salahnya untuk menggunakan obat-obatan untuk menekan rasa gatal, misalnya sejenis antihistamin, dan juga salep atau obat luar yang bekerja untuk mempercepat mengeringnya benjolan. Selain itu antibiotic juga berguna untuk mencegah meluasnya infeksi virus ke bagian tubuh yang lain.
Gunakan obat dan lakukan cara pengobatan yang benar. Jangan memencet benjolan karena air yang keluar dapat menyebabkan infeksi apabila mengena bagian lain. Selain itu juga akan meninggalkan bekas setelahnya.
Bila menggunakan obat berbentuk salep, berhati-hati jangan sampai merusak benjolan. Bubuhkan salep pada benjolan-benjolan satu persatu dengan teliti. Sebaiknya gunakan cutton bud untuk membubuhkan salep. Setelah mengobati, cuci tangan sampai bersih.
          Minta anak mandi dengan sabun antiseptik dan ganti baju setiap hari.  Perhatikan kondisi dan suhu tubuh anak setiap hari. Bila perlu, penderita diberi obat penurun panas  untuk meredakan demam. Waspada kondisi darurat. Segeralah kembali ke dokter bila:
-    Bintil (vesikel) terinfeksi kuman, misalnya berwarna merah, bengkak, bernanah.
-    Anak demam tinggi, sakit kepala, muntah, atau gatal yang tidak hilang-hilang, saat bintil-bintil sudah menyebar ke seluruh tubuh dan keadaan anak mulai membaik. 

Pencegahan
       Saat ini terdapat vaksinasi yang ditujukan untuk mencegah tertularnya cacar air. Bila vaksinasi ini dilakukan dalam 3 hari setelah berhubungan dengan penderita cacar air, dapat mencegah tertularnya cacar air.  Namun jalan ini tidak mencegah 100%.
       Cara terbaik untuk menghindari terjangkit penyakit ini adalah dengan vaksinasi cacar air sejak dini. Vaksinasi ini dapat dilakukan sejak berusia 1 tahun. Akan tetapi ada juga anak yang walaupun telah diberi vaksin cacar, tetap terkena cacar air. Hal ini mungkin karena sewaktu dia diberi vaksin cacar air, kemampuan tubuhnya untuk membuat daya imun masih lemah. Pada kasus seperti ini, walaupun anak terkena cacar air, gejalanya tidak akan berat.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kesehatan Ibu dan Anak Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon